Air Mata Semu

Tertahan air mata tak terurai
Diantara himpitan bibir menebar senyuman
Melukis sebuah harapan yang tak pernah ada
Inikah bekunya rasa sesal...??
Tak tersentuh dan menyakitkan...
Terjatuh, bangkit, dan melayang
Semua sirna meragu...
Ingin ku ungkap kecewa
Namun disini aku hanya sendiri
Memetik segala kerapuhan
Mencipta noda-noda kepedihan
tak habis kata tak bermakna
Tak cukup pula melepas tawa
Disudut hati aku menepi kesempurnaan
Diruas tulang dan jiwatanpa setitik pesona
Apakah semua berlabuh...??
Atau mungkin terbang entah kemana

Kota Mati

Sunyi tak berujung suara
Terlintas jerit kecil menunggu sentuhan
Menghabiskan setiap nafas diantara untaian air mata
Namun alam melihat angkuh...
Dan hanya gedung tua yang mendengar derai rintihanmu
Habis sudah tak beranggap...
Lelap sudah jiwa yang berlari...
Terhempas jua impian tak berarti...
Terdiam..dan hanya bisa terdiam...
Melihat setiap sudut penuh kehampaan
Dan terlipat senyum penuh kepedihan
Sunyi tak berujung tawa
takkan tercipta kata indah dibawah sayatan luka
Dan takkan hilang hingga terhapus waktu

Satu Nafas Tercipta

Setetes darah yang berembun...
Melengkapi satu kehidupan tanpa ada rasa sesal
Senyuman dan tangisan selalu mengiringi...
Juga takkan pernah resah...

Dari seluruh penjuru menerka akan hadirmu
Dari setiap pasang mata menyertai kebahagiaan..
Kau harus tumbuh dan bangga
Jangan pernah kau sesal dalam jiwa...
Setetes darah yang berembun...
Melengkapi satu perjalanan penuh keindahan
Alunan nada kesempurnaan telah dimainkan...
Juga takkan pernah berhenti...
Hiduplah untuk berjuang...
Bangkitlah untuk kebanggaan...
Jangan engkau merapuh...
Mencoba jua untuk sirna...
Hidup sekali untuk kau hadapi
Terlalu indah untuk dikhianati
Jangan pula kau tertungkup
Hanya untuk bersembunyi