Biru semerbak
Lelapkan tegarnya waktu
Merobek hitam kelam
Menjadi kelabu tak berarti
Merah yang memuncak
Menyurutkan putih kian tersisih
Meredupkan keindahan jingga
Meledakkan segala ketabuan
Hijau yang dingin
Berganti bening menjadi misteri
Berisi tentang semua eXpresi dari sebuah kebebasan yang tercipta sebagai sudut pandang kenyataan. Tanpa ada penuturan dari sorot mata yang melebihi alunan irama dalam jiwa...
Minggu, 16 Agustus 2009
Senin, 03 Agustus 2009
Bergeming Nada Cinta
Merajut rangkaian bunga dalam satu sentuhan
Mendekap dan memanja kasih ditengah asmara
Alam pun membisu tak berkata
Mengagumi cinta kini mekar bersemi
Untaian kata berhias sejuta warna
Tak menepis dan takkan pernah padam akan segala
........................ >>> to be continued <<< give me more inspire please....^_^
Mendekap dan memanja kasih ditengah asmara
Alam pun membisu tak berkata
Mengagumi cinta kini mekar bersemi
Untaian kata berhias sejuta warna
Tak menepis dan takkan pernah padam akan segala
........................ >>> to be continued <<< give me more inspire please....^_^
Alunan Harmony Kegelapan
Tak menyanjung diri dalam ratapan murka pemadu kasih
Yang ada hanyalah tangisan dan harapan
Sudikah semua berulang kembali...?
Dalam cerita cinta pesona jiwa
Menghampiri keindahan bertabur simpati
Menanam sayatan luka pada setiap hati
Pulihkah semua ini...?
Seakan nirwana meraja melahap dunia
Menutup senyuman untuk semua mata memandang
Terbesit suara tak lagi menyapa
Melangkah asmara tak lagi berbunga
Mekar semerbak aroma kepedihan
Membaur tubuh meluruh peluh
Air mata darah mengalir deras
Menghujam rasa menebar luka
Harumnya kematian menghiasi wajahku
Mengganti semilir duka berpaut waktu
Tak terpejam dan tak terjaga insani penuh gelora
Yang ada hanyalah jerit tangis nada merintih
Yang ada hanyalah tangisan dan harapan
Sudikah semua berulang kembali...?
Dalam cerita cinta pesona jiwa
Menghampiri keindahan bertabur simpati
Menanam sayatan luka pada setiap hati
Pulihkah semua ini...?
Seakan nirwana meraja melahap dunia
Menutup senyuman untuk semua mata memandang
Terbesit suara tak lagi menyapa
Melangkah asmara tak lagi berbunga
Mekar semerbak aroma kepedihan
Membaur tubuh meluruh peluh
Air mata darah mengalir deras
Menghujam rasa menebar luka
Harumnya kematian menghiasi wajahku
Mengganti semilir duka berpaut waktu
Tak terpejam dan tak terjaga insani penuh gelora
Yang ada hanyalah jerit tangis nada merintih
Hadirmu dalam Anganku
Malam takkan berlalu tanpa sang rembulan
Meskipun bintang tak lagi menemani
Seperti senyumku yang kian meredup
Namun dirimu setia mengiringi
Meskipun bintang tak lagi menemani
Seperti senyumku yang kian meredup
Namun dirimu setia mengiringi
Kemanapun langkah ini memacu
Kau tetap teguh dalam dekapankuPerlahan dalam kehancuranku...
Kau berikanku semangat baru...
Oh dompetku.....
Akankah kau selamanya disampingku....
^_^ ^_^ ^_^ ^_^
Malam tak lagi Berdenyit
Hariku sunyi tanpa dirimu...
Melangkah tak berarah sesakkan jiwa...
Kemana angin yang dulu menyapaku ?
Dimana kini rembulan bersembunyi ?
Melangkah tak berarah sesakkan jiwa...
Kemana angin yang dulu menyapaku ?
Dimana kini rembulan bersembunyi ?
Apakah jiwa ini tak lagi tergetar ?
Apakah sepi terus merajai ?
Aku tak pernah berharap seperti itu...
Disinikah akhir ketakutanku ?
Tidak...dan semoga saja tidak...Nafas beranjak menerka segalanya..
Beriring pedih yang menjadi tabu...
Semua samar...hingga aku ragu untuk memilih...
Tercipta dari jiwa yang telah mati
^_^
Sugab is Alien
Langganan:
Postingan (Atom)
Check Yours
Infolinks In Text Ads
Wellcome to MY SOUL....
Kebebasan untuk meraih semua Expresi yang selama ini terpendam