Entah

Sanguinis, Koleris, Phlegmatis, Melankolis
semua melebur menjadi satu dalam diri..
bak pelangi tak berwarna dalam kasat mata
Hanya mampu dirasa tuk dapati indahnya

Gejolak terpatri lembut, mengukir halus udara sirna..
Aku..Kamu..Mereka..atau Siapa...???
Tak tahu..
dan takkan pernah tahu..Aku..

Separuh dari Satu..
Tak kurang..
Tak juga utuh..
namun tetap takkan pernah tahu..

Merangkak..
Berjalan..
Jatuh..
Bangkit..
Berlari..
dan Mati..

Ku Berdiam

Aku diam tak banyak bicara
Karena aku takut..
Saat aku berbicara,
Hatimu luluh lantak

Aku diam tak banyak bicara
Karena aku enggan
Enggan berbicara
Hanya berisi bual

Aku diam tak banyak bicara
Karena aku muak
Mendengar omongan,
Yang membicarakan omongan lain

Aku diam tak banyak bicara
Karena aku bosan
Menelan duri berlapis kelembutan

Aku diam tak banyal bicara
Karena sekitarku
Hanyalah kepalsuan

Aku diam tak banyak bicara
Karena kau..
Munafik !!!

Jakarta, 031215 19:28

Harap Asaku

Sinarmu ditengah malamku..

Menuntun langkah kaki yang sendiri

Sinarmu ditengah malamku..

Memaksa Aku menari sunyi

Ucapmu bantu Aku tuk mengerti

Membalut hati yang lama mati..

Bisikmu bangkitkan gairahku

Membuang hilang masa yang semu..

Nadamu sadarkan Aku 

Menelan lelap harmony ragu 

Hangat belaimu pupuskan raga 

Terbangkan angan dalam nirwana 

Telah kubuang masa-masa kelamku

Untuk kembali Cinta yang suci 

Kan kurogoh masa depanku

Untuk Berarti berakhir pasti 

Dan hanya dirimu...

My way, 19092012 01:00 am 

I miss you

Hanya Cerita

Indonesia dalam cerita...
Terhias, tawa diantara lampu kota
Bermula senja, hingga mentari membuka mata

Riuhnya mengadu..
dalam peraduan tak berujung
Sirna perlahan tak kunjung datang
Kepastian tak pasti,
memikat pilu dari tetes peluh

Dan semua tetaplah palsu

Jakarta, 27 November 2015