Freedom of Soul >>> Segala Kehidupan Berimbang Dalam Jiwa

Rabu, 19 September 2012

Aku Didalamku - Part I

Aku yang masih muda terlihat tua, mengayuh sepeda butut ditengah jalan raya ibukota. Gang demi gang, jembatan terlewat melayang Ku jalani demi sesuap nasi. Tak lelah..tak bosan..tak pula malu Aku mendekapnya sekian lama, mendekap ketidak pastian dalam Mata-Mata senja. Carut marut pesona tersita dalam penampilan lusuh tiada terlihat jahitannya. Ya...inilah Aku yang tak memiliki apa-apa harta dunia yang tak henti dipuja, akal Pikiran yang dikejar mereka hingga ranjang empuk tuk rebahkan penat rutinitasnya. Ya...inilah Aku yang tak memiliki mimpi dari terpaan ombak dilautan lepas, tak pula karang yang memecah garang, bukan juga buih pembisik lirih. Aku hanyalah Aku...yang menjadi lengkap segala kurangku, melambat jalan akan keraguan. Dalam diriku terdapat Aku..satu pesona silam berbalut kelam, takkan pernah itu terganti meski waktu telah memohon. Dipikirku terbesit Aku, menjaga sombong serta angkuh iringan egoku. Melengkap biru dalam Aku....


Pandaan, 19092012 07:00 AM

Harap Asaku

Sinarmu ditengah malamku..
Menuntun langkah kaki yang sendiri
Sinarmu ditengah malamku..
Memaksa Aku menari sunyi

Ucapmu bantu Aku tuk mengerti
Membalut hati yang lama mati..
Bisikmu bangkitkan gairahku
Membuang hilang masa yang semu..
Nadamu sadarkan Aku 
Menelan lelap harmony ragu 
Hangat belaimu pupuskan raga 
Terbangkan angan dalam nirwana 

Telah kubuang masa-masa kelamku
Untuk kembali Cinta yang suci 
Kan kurogoh masa depanku
Untuk Berarti berakhir pasti 

Dan hanya dirimu...


My way, 19092012 01:00 am 
I miss you

Senin, 10 September 2012

Saat ini aku lagi mengingat masa-masa yang pernah aku lalui. Begitu banyak kepedihan yang aku lihat daripada rasa manis hidup ini. Cerita ini berawal dari ketertarikanku untuk menjelajahi dunia luar, karena mulai dari kecil aku adalah anak yang terkekang oleh aturan-aturan menyesatkan. Aku mulai bosan dengan semua itu, tapi aku belum memiliki nyali untuk keluar saat ini. Aku mencoba sedikit demi sedikit menciptakan sebuah kesalahan mulai dari yang terkecil. Pertama kali aku pulang kerumah dalam keadaan mulut berbau alkohol (tapi itu gak mabuk berat lho...). GILA...!! gk sempat ngomong sendal kulit langsung melayang ke muka...ternyata udah ada yang laporin duluan klo aku habis minum-minum ama temen. Yyah....terpaksa deh dengerin ceramah gratis dan bener-bener nebelin telinga...hingga aku sendiri tak mampu menahan perihnya mata menahan kantuk.
Detik demi detik semakin berat ku rasa mengharap sebuah kasih sayang tak tergapai, namun aku tetap hidup dalam jalanku sendiri. Meskipun ini semua harus manghadapi sorot-sorot mata
yang menghimpit jalan pikiranku. Sekali lagi aku tetap enjoy dengan semua ini dan aku gak mau merubahnya..
Setiap kata yang terungkap dari hati dalam pribadi
Mencerahkan satu sisi pandangan mata
Mencipta pesona keanggunan imaji
Melengkapi kebekuan sebuah senyuman
Limpahan cahaya menggenangi kehidupanku
Menanti keajaiban yang tak kunjung hadir
Dan takkan mampu merengkuh kehidupan abadi

Berawal dari perkenalan pribadiku menginjak SMA yang bisa dibilang masa percobaan jati diri, dimana aku selalu ingin mencoba sesuatu hal baru hingga membuatku tertantang. Hari-hariku selalu penuh dengan masalah rasanya tak ada akhir mesikpun malam telah mengganti aktivitas siangku. Mentari pun kembali berteriak buyarkan mimpiku, malas aku untuk membuka mata pagi ini karena semalam aku tidur terlalu larut hanya untuk memandangi layar televisiku. Yaa....aku memang suka begadang tanpa ada tujuan pasti...seperti langkah hidupku..." AKU TAK TAHU KEMANA LANGKAH HARUS MENGARAH " itulah kata-kata yang terus terngiang dalam otakku dan tak pernah bisa hilang hingga kini aku terduduk untuk menulis cerita ini. Pernah aku merasa frustasi terkadang ingin pula tuk menyendiri menyudut dari sebuah sudut guna tenangkan emosiku yang tak tentu meninggi. Hanya karena sesal dengan apa yang telah kulakukan di siangku tadi, malam aku merenungi dibawah rembulan sayup-sayup berbisik seakan mengingatkan. Terlena aku dibawanya, tanpa sadar menetes pula bekunya air mata tersembah diatas pangkuan lusuh celana yang memudar warnanya. Aku tersentak dikala kilat melesat diantara gelap dan alunan merdu nyanyian malam, mengarah kehaningan yang memaku. Aku terlelap di beranda luar kamarku, berselimutkan dingin biru pekat di kehampaan awang-awang. Aku ingin selalu ditemani rembulan penuh cahaya yang memberikan kehangatan tak berbatas. Terhanyut aku melambung tinggi dalam mimpi-mimpi, tersenyum seolah segala mudah tuk diraih. Tapi apakah aku memang pantas untuk mendapatkan yang ku ingin??

***

Tarian ilalang bergoyang menabuh pagi, membangunkan seluruh insan pulas dengan kenikmatan semu. Membelalak mata memerah yang terkejut dengan sentuhan hangat sang pagi. Merasakan waktu berlalu terlalu cepatnya

Hariku....Aku...

Ku tapaki jalan hidupku bukan tanpa waktu
Berjalan...Berlari...bahkan kembali Merangkak...
Pesona pedihnya selimuti mimpiku
Harum egonya menghujam pikiranku..
Lelah...
Terkadang aku mengeluh kepada rembulan
Membebaninya dengan kataku mengucur darah
Aku bukanlah sempurna...
Aku bukanlah ketegaran...
Aku bukanlah cipta yang terbentuk dari berlian Nirwana...
karena
Aku hanyalah gumpalan tanah yang tak tentu arah
dari gontai kaki yang tak terhenti...
Mencoba mengerti dan berharap kau akan memahami...
Namun pupus dari Jiwa seorang Aku yang sungguh hina...




East Borneo, 05-03-2012 11:35 PM.

Check Yours

Infolinks In Text Ads

Wellcome to MY SOUL....

Kebebasan untuk meraih semua Expresi yang selama ini terpendam