Saat ini aku lagi mengingat masa-masa yang pernah aku lalui. Begitu banyak kepedihan yang aku lihat daripada rasa manis hidup ini. Cerita ini berawal dari ketertarikanku untuk menjelajahi dunia luar, karena mulai dari kecil aku adalah anak yang terkekang oleh aturan-aturan menyesatkan. Aku mulai bosan dengan semua itu, tapi aku belum memiliki nyali untuk keluar saat ini. Aku mencoba sedikit demi sedikit menciptakan sebuah kesalahan mulai dari yang terkecil. Pertama kali aku pulang kerumah dalam keadaan mulut berbau alkohol (tapi itu gak mabuk berat lho...). GILA...!! gk sempat ngomong sendal kulit langsung melayang ke muka...ternyata udah ada yang laporin duluan klo aku habis minum-minum ama temen. Yyah....terpaksa deh dengerin ceramah gratis dan bener-bener nebelin telinga...hingga aku sendiri tak mampu menahan perihnya mata menahan kantuk.
Detik demi detik semakin berat ku rasa mengharap sebuah kasih sayang tak tergapai, namun aku tetap hidup dalam jalanku sendiri. Meskipun ini semua harus manghadapi sorot-sorot mata
yang menghimpit jalan pikiranku. Sekali lagi aku tetap enjoy dengan semua ini dan aku gak mau merubahnya..
Detik demi detik semakin berat ku rasa mengharap sebuah kasih sayang tak tergapai, namun aku tetap hidup dalam jalanku sendiri. Meskipun ini semua harus manghadapi sorot-sorot mata
yang menghimpit jalan pikiranku. Sekali lagi aku tetap enjoy dengan semua ini dan aku gak mau merubahnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar